Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas: Model Sukses PMI

Dalam menghadapi ancaman bencana alam yang selalu mengintai, model Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas (KBBK) yang digagas Palang Merah Indonesia (PMI) terbukti menjadi pendekatan yang sangat efektif. Model ini menekankan peran aktif masyarakat sebagai subjek utama dalam pengurangan risiko bencana, bukan hanya objek yang menunggu bantuan. Melalui KBBK, PMI berupaya membangun kemandirian, pengetahuan, dan keterampilan kolektif di tingkat desa atau kelurahan, sehingga masyarakat mampu melindungi diri dan lingkungannya saat bencana datang. Ini adalah inti dari kesiapsiagaan bencana yang tangguh.

Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas dimulai dengan pemetaan risiko yang dilakukan bersama warga. PMI memfasilitasi diskusi untuk mengidentifikasi potensi bahaya di wilayah mereka, seperti daerah rawan banjir, jalur gempa, atau area longsor. Dari hasil pemetaan ini, disusunlah rencana kontingensi dan jalur evakuasi yang disepakati bersama. Sebagai contoh, pada bulan Maret 2025, PMI Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan BPBD setempat menyelenggarakan lokakarya pemetaan risiko di Desa Gunung Sari, yang kerap dilanda banjir. Puluhan warga, termasuk kepala desa dan tokoh masyarakat, terlibat aktif dalam menandai peta wilayah mereka dengan area aman dan titik kumpul darurat.

Setelah pemetaan, PMI melanjutkan dengan berbagai pelatihan praktis. Ini meliputi pelatihan pertolongan pertama dasar, teknik evakuasi, pengelolaan posko pengungsian, hingga pemanfaatan sumber daya lokal untuk kebutuhan darurat. Pada 10 April 2025, di sebuah balai pertemuan di Kecamatan Pesisir Barat, Lampung, PMI Provinsi Lampung menggelar simulasi evakuasi tsunami yang melibatkan ratusan warga. Simulasi ini juga disaksikan dan didukung oleh perwakilan dari Polsek Pesisir Barat, AKP Firman Hadi, yang turut membantu mengamankan area dan memberikan arahan lalu lintas selama latihan. Latihan semacam ini sangat krusial untuk memastikan bahwa pengetahuan yang didapatkan dapat diaplikasikan dengan baik dalam situasi nyata.

Keberhasilan model Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas terletak pada prinsip kepemilikan oleh masyarakat. Warga tidak hanya menerima instruksi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam menjaga keselamatan wilayah mereka. PMI berperan sebagai fasilitator dan pendamping, menguatkan kapasitas lokal. Dengan demikian, kesiapsiagaan bencana bukan lagi menjadi tanggung jawab segelintir pihak, melainkan gerakan kolektif yang melibatkan setiap elemen masyarakat, menciptakan komunitas yang lebih berdaya dan tangguh.

Mungkin Anda juga menyukai